Cite This        Tampung        Export Record
Jenis Bahan Monograf
Judul Jangan Dengerin Sendiri / Naomi Angelia Sea & Tim JDS; Editor: Moh. Rido
Pengarang Naomi Angelia Sea & Tim JDS (Pengarang)
Moh. Rido (Pengarang)
EDISI cetakan pertama
Penerbitan Jakarta : Bukune, 2014
Deskripsi Fisik vi, 194 halaman :ilustrasi ;19 cm
Konten text
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 9786022201311
Subjek Fiksi
Abstrak Kami menapaki jalan tanah TPU Jeruk Purut dengan perlahan. Tanah yang licin sehabis hujan dan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung membuatku sedikit pusing. Tiba-tiba, aku terpeleset dan jatuh terjerembap. Kepalaku hampir membentur nisan kalau saja tidak dipegang sang juru kunci. Sekilas mataku membaca nama yang tertulis di batu itu. I—itu… ya, Tuhan! Aku langsung mendatangi kru yang lain. “Kita harus batalkan ekspedisi ini!” jeritku. “Kenapa, Naomi? Jatuh sedikit saja, kok—“ Tanpa memedulikan mereka, aku lari ke arah gerbang. Semua karena… nama yang kulihat barusan… adalah nama sang juru kunci!
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Novel
Target Pembaca Remaja

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000002858 813 NAO j Dapat dipinjam Perpustakaan Smpn 252 Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000776
005 20240528091228
007 ta
008 240528################d##########f#ind##
020 # # $a 9786022201311
035 # # $a 0010-0524000258
082 # # $a 813
084 # # $a 813 NAO j
100 0 # $a Naomi Angelia Sea & Tim JDS$e Pengarang
245 1 # $a Jangan Dengerin Sendiri /$c Naomi Angelia Sea & Tim JDS; Editor: Moh. Rido
250 # # $a cetakan pertama
264 # # $a Jakarta :$b Bukune,$c 2014
300 # # $a vi, 194 halaman : $b ilustrasi ; $c 19 cm
336 # # $a text$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Kami menapaki jalan tanah TPU Jeruk Purut dengan perlahan. Tanah yang licin sehabis hujan dan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung membuatku sedikit pusing. Tiba-tiba, aku terpeleset dan jatuh terjerembap. Kepalaku hampir membentur nisan kalau saja tidak dipegang sang juru kunci. Sekilas mataku membaca nama yang tertulis di batu itu. I—itu… ya, Tuhan! Aku langsung mendatangi kru yang lain. “Kita harus batalkan ekspedisi ini!” jeritku. “Kenapa, Naomi? Jatuh sedikit saja, kok—“ Tanpa memedulikan mereka, aku lari ke arah gerbang. Semua karena… nama yang kulihat barusan… adalah nama sang juru kunci!
600 # 4 $a Fiksi
700 0 # $a Moh. Rido$e Pengarang
Content Unduh katalog